Prakonsepsi adalah tahap penting dalam perjalanan menuju kehamilan. Mempersiapkan diri secara optimal sebelum hamil dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan konsepsi dan kehamilan yang sehat. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu prakonsepsi, mengapa persiapan sebelum kehamilan penting, dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam persiapan prakonsepsi.
Apa itu Prakonsepsi ?
Prakonsepsi mengacu pada periode persiapan sebelum kehamilan yang melibatkan serangkaian tindakan untuk meningkatkan kesuburan, kesehatan, kesiapan fisik dan emosional sebelum pasangan mencoba untuk hamil. Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi yang optimal bagi pembuahan dan perkembangan embrio yang sehat.
Mengapa Persiapan Prakonsepsi Penting ?
Persiapan prakonsepsi dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesuburan pria dan wanita serta mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesuburan secara alami atau dengan bantuan medis.
Persiapan prakonsepsi juga memungkinkan pasangan untuk mengidentifikasi dan mengelola kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan, seperti penyakit kronis, gangguan hormonal, atau riwayat penyakit genetik agar dapat membantu menciptakan lingkungan yang optimal bagi perkembangan janin dan kesehatan ibu selama kehamilan.
Persiapan prakonsepsi juga melibatkan aspek persiapan mental dan emosional untuk menjadi orang tua. Ini termasuk berkomunikasi dengan pasangan tentang harapan, kekhawatiran, dan perubahan yang akan terjadi dalam kehidupan mereka.
Mempersiapkan kehamilan perlu dilakukan sedini mungkin, yaitu setelah anda berniat untuk memiliki anak. Hal ini penting dilakukan agar tubuh anda siap untuk hamil dan tetap sehat sepanjang sembilan bulan kehamilan nanti. Selain itu, persiapan ini juga bertujuan agar bayi dapat dilahirkan dengan selamat, sehat, dan tidak kekurangan apa pun.
Untuk mempersiapkan diri menjalani kehamilan yang sehat, anda perlu melakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Berkonsultasi ke dokter
Berkonsultasilah dengan dokter kandungan segera setelah kamu memutuskan untuk hamil. Ini penting dilakukan, terutama jika anda berusia 30 tahun ke atas atau menderita penyakit tertentu. Selain berkonsultasi, anda juga bisa menjalani beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan organ reproduksi, misalnya USG.
2. Jaga berat badan ideal
Kelebihan berat badan bisa menambah risiko terjadinya komplikasi di masa kehamilan, seperti diabetes atau hipertensi. Sedangkan kalau berat badan anda kurang, kemungkinan untuk hamil bisa semakin kecil. Jadi, anda perlu menjaga berat badan ideal agar peluang hamil lebih besar. Pastikan indeks masa tubuh (IMT) anda tergolong normal saat mempersiapkan kehamilan. IMT yang normal untuk orang Asia adalah 18,5–22,9.
Cara menghitungnya, berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m)2. Sebagai contoh, perhitungan IMT untuk berat badan 60 kg dan tinggi badan 170 sentimeter (1,7 meter) adalah 60 / (1,7)² = 20,7. Nilai IMT ini termasuk dalam kategori normal.
3. Konsumsi makanan bergizi seimbang
Mulailah perhatikan jenis makanan dan minuman yang anda konsumsi. Berikut ini adalah panduan menentukan nutrisi dan makanan yang dibutuhkan saat mempersiapkan kehamilan:
Konsumsi makanan yang kaya protein, zat besi, asam folat, dan kalsium.
Konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta produk susu rendah lemak.
Konsumsi 340 gram ikan per minggu. Namun, hindari ikan dengan kadar merkuri yang tinggi, misalnya ikan tuna.
Kurangi makanan yang tinggi kalori, mengandung pemanis buatan, atau mengandung tinggi
4. Konsumsi asam folat
Anda dianjurkan mengonsumsi asam folat setidaknya enam bulan sebelum hamil. Nutrisi ini dapat membantu mencegah bayi lahir dengan cacat tabung saraf. Selain dari makanan, asam folat juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mikrogram per hari.
5. Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol
Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol bisa membuat anda sulit hamil. Bahkan, bila kebiasaan ini tidak dihentikan selama hamil, kemungkinan bayi lahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang akan semakin tinggi.
6. Lakukan vaksinasi
Untuk melindungi kesehatan anda dan calon janin, disarankan untuk melakukan vaksinasi sebelum memulai program hamil. Beberapa jenis vaksin yang perlu kamu lengkapi adalah vaksin MMR, vaksin varicella, vaksin HPV, vaksin hepatitis B, dan vaksin COVID-19.
7. Jaga kesehatan gigi
Saat hamil, perubahan hormon dapat membuat anda lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi berlubang. Nah, penyakit ini sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin.
Untuk mencegah hal tersebut, rutinlah berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan. Selain itu, jangan lupa untuk rajin membersihkan gigi agar masalah radang gusi dan gigi berlubang bisa diminimalkan.
8. Rutin berolahraga
Lakukan olahraga setidaknya selama 30 menit per hari. Anda bebas melakukan olahraga apa pun, baik itu yoga, berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Bila belum terbiasa berolahraga, mulailah dengan latihan selama 10 menit dahulu. Setelah itu, tambahkan durasinya secara bertahap menjadi 15 menit, 20 menit, kemudian nantinya menjadi 30 menit.
Jika sudah menjalani langkah-langkah di atas, tetapi belum berhasil mendapatkan hasil test pack yang positif, tetap semangat, ya. Sebaiknya berkonsultasi juga ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan perencanaan kehamilan yang sesuai dengan kondisi anda