It's a Miracle!
Persiapan kehamilan melibatkan banyak hal yang perlu dipertimbangkan, termasuk perencanaan keuangan yang bijak. Memiliki pemahaman yang baik tentang aspek keuangan akan membantu pasangan membangun stabilitas finansial, mengelola biaya kehamilan dan persalinan, serta mempersiapkan masa depan yang cerah bagi keluarga yang akan datang. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penting dalam perencanaan keuangan untuk persiapan kehamilan yang sukses.
Buat Rencana Anggaran yang Terperinci
Langkah pertama dalam perencanaan keuangan untuk persiapan kehamilan adalah membuat rencana anggaran yang terperinci. Tinjau pengeluaran bulanan Anda dan identifikasi area yang dapat dikurangi atau dihindari untuk mengalokasikan dana tambahan untuk kebutuhan kehamilan dan persalinan. Buatlah prioritas keuangan yang jelas, seperti tabungan darurat kesehatan dan dana persiapan kehamilan.
Perhitungkan Biaya Kehamilan dan Persalinan
Pahami biaya yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, termasuk pemeriksaan medis, tes, perawatan pranatal, persalinan, dan pasca persalinan. Bicarakan dengan dokter atau bidan untuk memperoleh perkiraan biaya yang lebih akurat. Jika Anda memiliki asuransi kesehatan, pastikan untuk memahami cakupan asuransi Anda dan apa yang termasuk dalam kehamilan dan persalinan.
Tabungan untuk Kehamilan dan Masa Cuti
Sangat penting untuk membangun tabungan yang cukup untuk kebutuhan kehamilan dan masa cuti. Pertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian pendapatan bulanan Anda untuk tabungan khusus kehamilan. Selain itu, cari tahu tentang kebijakan cuti hamil dan cuti melahirkan di tempat kerja Anda serta kemungkinan untuk mendapatkan tunjangan cuti selama masa tersebut.
Asuransi Kesehatan dan Perlindungan Jiwa
Periksa kebijakan asuransi kesehatan Anda dan pastikan bahwa kehamilan dan persalinan dicakup secara memadai. Jika perlu, tambahkan tambahan perlindungan atau perbarui kebijakan Anda untuk memastikan bahwa biaya medis yang terkait dengan kehamilan dan persalinan ditanggung. Pertimbangkan juga asuransi jiwa yang akan melindungi pasangan dan bayi yang akan datang.
Mengurangi Utang dan Menjaga Kredit yang Sehat
Sebelum kehamilan, penting untuk mengurangi utang dan menjaga kredit yang sehat. Usahakan untuk membayar utang dengan bunga tinggi, seperti kartu kredit, sebanyak mungkin. Juga, perhatikan pengelolaan tagihan bulanan dan jadilah disiplin dalam pembayaran tepat waktu. Memiliki kredit yang baik akan mempermudah Anda dalam mendapatkan akses ke pinjaman atau pembiayaan jika diperlukan selama kehamilan atau setelah kelahiran bayi.
Membuat Rencana Keuangan Jangka Panjang
Selain persiapan keuangan untuk kehamilan, penting juga untuk membuat rencana keuangan jangka panjang untuk masa depan keluarga Anda. Pertimbangkan aspek-aspek seperti pendidikan anak, asuransi pendidikan, investasi, dan persiapan pensiun. Mulailah menabung dan berinvestasi dengan bijaksana untuk membangun masa depan yang stabil bagi keluarga Anda.
Masa kehamilan bukan hanya saat yang penting untuk ibu, tetapi tanggung jawab juga terletak di pundak pasangan. Sosok suami pada kehamilan sangat penting karena suami dianggap orang pertama yang bertanggung jawab untuk memberikan dukungan psikologis selama kehamilan. Sebab kondisi psikologis seorang ibu memengaruhi kesehatan janin secara negatif atau positif.
Dengan demikian, dukungan suami dalam kehamilan akan menjadi faktor positif dalam menambah kenyamanan bagi istri dan memicu semangatnya terutama pada kehamilan pertama.
Selama kehamilan, suami bisa memberikan semua bantuan yang dibutuhkan ibu hamil, baik fisik maupun emosional. Selain menjaga kesehatan, suami juga bisa melakukan berikut ini:
1. Memberikan dukungan emosional dan fisik
Kehamilan sering kali membuat frustrasi. Jadi, suami dapat mendengarkan seluruh kekhawatiran dan kecemasan istri. Suami juga bisa berbicara dengan dokter untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana ia bisa berperan pada kesehatan istrinya.
2. Berbagi tugas rumah tangga
Membantu istri mengerjakan tugas rumah tangga terutama pada trimester pertama dan ketiga. Namun bukan berarti setelah istri melahirkan, suami bisa bebas dari tugas rumah tangga. Berbagi tugas rumah tangga sebaiknya terus dilakukan dalam kehidupan suami istri.
3. Menambah pengetahuan
Suami biasanya memiliki pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan lebih sedikit daripada sang istri. Oleh sebab itu, mereka bisa membaca buku-buku yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan untuk mendapatkan berbagai informasi.
4. Mengabadikan setiap momen
Agar terdapat dokumentasi tentang kehamilan dan persalinan istri, suami dapat mengambil foto untuk menghargai setiap kenangan indah selama kehamilan.
5. Berbelanja
Saat hamil, aktivitas sehari-hari dapat terasa berkali-kali lipat lebih menyulitkan dibanding biasanya. Makanya, suami menggantikan tugas sang istri untuk berbelanja. Baik berbelanja kebutuhan rumah tangga atau menemani istri ke toko perlengkapan bayi.
6. Membuat istri merasa istimewa saat sedang hamil
Akibat adanya perubahan bentuk tubuh, ibu hamil biasanya jadi merasa kurang percaya diri dengan penampilan mereka. Salah satu yang dibutuhkan adalah suami yang menunjukkan bahwa sang istri tetap istimewa.
7. Siap sedia setiap waktu
Sebagai suami siaga, mereka harus siap meluangkan waktu untuk menemani istri menjalani pemeriksaan bulanan, juga di saat istri membutuhkan bantuan.
8. Mengajak berjalan-jalan
Agar tidak jenuh, suami dapat mengajak istri berjalan-jalan. Hal ini juga membuat fisik istri jadi lebih aktif.
9. Bersabar dengan perubahan emosi istri
Perubahan hormon dapat memengaruhi mood ibu hamil, oleh karena itu, suami harus lebih mengerti akan kondisi emosi istrinya. Sebisa mungkin ia juga melakukan hal-hal yang membuat istri terhibur dan rileks.
10. Memijat lembut agar rileks
Seiring perkembangan kehamilan, akan sulit bagi istri untuk tidur nyenyak karena bertambahnya berat bayi dan tekanan di punggung bagian bawah. Memijat punggung dan kaki akan membuat istri merasa rileks dan mudah tidur nyenyak.
11. Membantu persiapan kelahiran
Saat hari persalinan mendekat, suami mempersiapkan segala kebutuhan sebelum pergi ke rumah sakit. Mulai dari pakaian yang membuat istri nyaman, perlengkapan mandi, dan pakaian dalam.
12. Bersikap tenang
Di saat istri sedang panik atau khawatir menjelang kehamilan, di sini waktunya suami bersikap lebih tenang. Sikap suami yang tenang juga turut dapat membuat istri lebih rileks dan siap saat persalinan.
Bagi Anda dan pasangan yang ingin segera memiliki buah hati, mengonsumsi makanan untuk program hamil penting dilakukan. Tak hanya menyehatkan, berbagai jenis makanan tersebut juga membantu calon ibu mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilan.
Kehadiran anak merupakan dambaan hampir semua pasangan yang sudah menikah. Salah satu saran yang kerap dianjurkan agar cepat hamil adalah menjalani gaya hidup sehat, termasuk dengan mengonsumsi makanan sehat untuk program hamil.
Berikut ini adalah beberapa jenis nutrisi yang perlu terkandung di dalam makanan untuk program hamil:
1. Protein
Protein membantu memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak serta mendorong produksi asam amino. Asam amino merupakan pendukung pertumbuhan sel tubuh ibu dan janin. Selain itu, protein juga meningkatkan jumlah darah dalam tubuh, serta membantu jaringan rahim dan payudara berkembang selama hamil nanti. Jumlah asupan protein yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 60–65 gram setiap harinya. Asupan makanan yang mengandung protein bisa diperoleh dari makanan laut (seafood), telur, tahu, tempe, susu, keju, yoghurt, daging, dan kacang-kacangan, seperti kacang kedelai.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting. Guna memperbesar peluang hamil, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat sebanyak 300–350 gram sehari. Namun, jangan sampai Anda salah pilih jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Agar lebih sehat, pilihlah makanan untuk program hamil yang mengandung karbohidrat kompleks atau karbohidrat yang bersumber dari gandum utuh, buah-buahan, kentang, oatmeal, beras merah, dan sayuran.
3. Vitamin
Memenuhi asupan vitamin harian sangat penting bagi tubuh, terlebih lagi jika Anda dan pasangan ingin segera memiliki momongan. Berikut ini adalah beberapa jenis vitamin yang penting untuk mendukung program hamil:
Vitamin A, untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulang, memelihara kesehatan mata, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Rekomendasi asupan vitamin A harian adalah 600 RE. Vitamin A bisa diperoleh dari wortel, bayam, ubi, brokoli, dan jeruk.
Vitamin B1, untuk mengatur sistem saraf dan meningkatkan energi. Rekomendasi asupan B1 harian adalah 1,1 mg dan terkandung di dalam gandum utuh, telur, nasi, sayuran, dan kacang-kacangan.
Vitamin B2, untuk menyehatkan kulit dan mata. Jumlah asupan harian vitamin B2 yang direkomendasikan adalah 1,1 mg dan dapat ditemukan di dalam daging merah, unggas, ikan, telur, dan produk olahan susu.
Vitamin B3, untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, saraf, dan kulit. Rekomendasi asupan vitamin B3 harian adalah 14 mg dan banyak terkandung di dalam kacang, telur, ikan, daging merah, dan susu.
Vitamin B6, untuk membantu produksi sel darah merah. Rekomendasi asupan vitamin B6 harian adalah 1,3–1,5 mg. Vitamin B6 dapat ditemukan di hati, daging merah, ikan, ayam, kacang kedelai, wortel, bayam, pisang, dan brokoli.
Vitamin B12, untuk pembentukan DNA dan dapat membantu mencegah cacat tabung saraf (spina bifida). Rekomendasi asupan vitamin B12 harian adalah 4 mikrogram dan terkandung di dalam ikan, kerang, daging merah, telur, produk olahan susu, daging ayam, dan hati.
4. Mineral
Beberapa jenis mineral yang terkandung dalam makanan atau suplemen diketahui berperan dalam meningkatkan peluang hamil. Jenis-jenis mineral yang dimaksud meliputi:
Kalsium, untuk membantu fungsi saraf dan otot, mencegah penggumpalan darah, serta menyehatkan gigi dan tulang. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi kalsium sebanyak 1000–1200 mg setiap harinya. Kalsium banyak ditemukan di susu, keju, yoghurt, ikan, dan sayuran berdaun hijau.
Zat besi, untuk mencegah bayi terlahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah, serta berperan penting dalam produksi hemoglobin dan sel darah merah. Asupan harian zat besi yang direkomendasikan adalah 18 mg dan terkandung di dalam daging merah, bayam, dan kacang-kacangan.
Zinc atau seng, dapat memengaruhi ovulasi dan kesuburan pada wanita serta produksi mani dan testosteron pada pria. Oleh karena itu, pria dianjurkan memenuhi asupan zinc sebanyak 11 mg setiap harinya, sementara wanita 8 mg. Zinc terkandung di dalam daging merah, gandum utuh, dan produk olahan susu.
5. Lemak
Tidak semua lemak itu jahat dan berbahaya bagi tubuh. Ada beberapa lemak baik yang justru baik dikonsumsi sebagai makanan untuk program hamil. Misalnya, asam lemak omega-3 dan omega-6. Kedua asam lemak tersebut diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang janin. Lemak juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan plasenta serta berbagai jaringan tubuh janin, seperti otak dan mata janin. Beberapa studi pun menyebutkan bahwa asupan lemak sehat yang tercukupi selama hamil atau saat menjalani program hamil dapat mengurangi risiko janin terlahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah. Lemak baik tersebut bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi ikan laut, minyak canola, minyak kacang, telur, dan minyak kedelai.
6. Asam Folat
Ini adalah nutrisi dari makanan untuk program hamil yang paling penting. Kenapa? Mengonsumsi asam folat sebelum dan selama Anda hamil mampu menurunkan risiko cacat tabung saraf pada janin hingga 50%.
Tak hanya itu, asam folat juga membantu mengurangi risiko preeklamsia dan menurunkan risiko janin menderita cacat jantung, bibir sumbing, dan kelainan pembentukan mulut.
Perlu Anda ketahui jika mengonsumsi berbagai makanan di atas tidak lantas membuat Anda langsung hamil. Nutrisi dari makanan tersebut berfungsi menjaga atau mempersiapkan tubuh Anda agar selalu sehat dan bisa menjadi rumah yang baik bagi calon bayi kelak.